FRANSISCO T. SUDARSONO, S.Psi
Seorang Guru Tunas Daud yang selalu Memotivasi Oleh Cristoforus Mendrofa
Fransisco Thatit Sudarsono, merupakan salah satu kepala sekolah di Mataram, Lombok. Saat ini beliau di percayakan untuk memimpin SMA Kristen Tunas Daud Mataram. Beliau merupakan salah satu guru favorite di SMA tersebut. Karena cara berbicara yang selalu humoris dan menyenangkan para siswanya. Sosok yang menyenangkan ini memiliki hobi travelling dan bepergian. Beliau lebih menyukai bepergian karena ia ingin menikmati karya anugerah Tuhan “Dan itu adalah hal yang patut kita nikmati” ujarnya. Menyadarkan kita bahwa kita tidak ada apa-apanya dibanding karya anugrah yang luar biasa menakjubkan. “Dan melalui travelling juga kita bisa menghilangkan ego kita, seperti saat hiking bersama teman, dan teman kita tersebut mengalami kesusahan, disitulah kita dinilai dari bagaimana kita merespon. Dan dari travelling juga kita bisa mengukur bagaimana karakter seseorang” ujar Pak Frans.
Saat ini Pak Frans telah menikah dan memiliki satu anak. Saat kecil, Pak Frans bersekolah di SDN 1 Waru, salah satu wilayah di Pulau Jawa. Setiap harinya ia selalu berjalan kaki melintasi sawah sejauh 2-3 KM ke sekolahnya. Ia memiliki kepribadian yang menyukai kesunyian, itulah salah satu alasan mengapa ia sangat suka melintasi sawah. Setelah menyelesaikan pendidikan di SD, beliau ingin sekali melanjutkan sekolah disalah satu SMP favorite. Namun keinginannya tersebut tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Dan akhirnya ia harus melanjutkan SMP yang dekat dengan rumahnya, SMPN 3 Waru. Tamatnya dari SMP, beliau melanjutkan sekolah di SMAN 1 Gedangan dan beliau merupakan lulusan terbaik. Setelah itu, beliau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau akhirnya kuliah jurusan psikologi. Dan beliau kuliah dengan kerja sambilan, untuk meringankan biaya bagi kedua orang tuanya.
Selesainya beliau dari kuliah, beliau pernah bekerja di bursa efek berjangka, lalu beliau bekerja sebagai penjual buku. Setelah berkerja di bursa efek, beliau mendapat tawaran untuk mengajar di Lombok dan beliau di tempatkan pertama kali di sekolah Aletheia. Selama 3 tahun beliau mengajar disana. Setelah saya banyak bertanya dengan beliau, beliau memilih mengajar karena beliau ingin generasi bangsa kita ini menjadi generasi yang maju dan menjadi generasi yang memimpin bangsa ini lebih baik kedepannya.
“Salah satu kata-kata penguat beliau terdapat dalam Matius 25:40 yang didalamnya terdapat makna bahwa jika kita melalukan sesuatu untuk orang lain, kita juga melakukannya seperti untuk Tuhan.”
Dan juga beliau menjawab pertanyaan terakhir saya yang berkaitan dengan kata “sukses” menurut beliau “Kesuksesan diukur ketika kita telah meninggal. Disitulah kita tahu seberapa sukses diri kita. Karena ketika kita lahir, orang-orang seharusnya bersukacita dan ketika kita meninggal orang-orang akan berdukacita atas kepergian kita. Bukan sebaliknya. Ketika kita lahir, orang-orang malah berdukacita dan ketika kita meninggal orang-orang malah bersukacita.” ujar beliau.
Reshany Kriestianianatha, S.Si.
“Guru Matematika di Sekolahku oleh Don Bosko”
Sosok wanita tegas yang sangat kami banggakan. Ia adalah Reshany Kriestianianatha, S.Si. Wanita kelahiran Turen ini adalah teladan bagi kami. Caranya bertutur kata sangat menunjukan bahwa ia adalah seorang yang gemar membaca.
Ibu satu anak ini memiliki cita-cita untuk Menjadi seorang wanita yang berkarier dengan menghasilkan banyak uang. Namun ia adalah sosok yang sangat mengutamakan kebersamaan keluarga sehingga motivasinya untuk mengajar adalah karena karena bisa bekerja sama dengan keluarganya di sana dan tidak mau meninggalkan keluarganya demi kariernya.
Ada begitu banyak perasaan yang ia rasakan selama berprofesi sebagai seorang guru terkadang ada waktunya senang seperti ketika siswanya mendapatkan nilai yang bagus dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Ada juga waktunya ia merasa sedih seperti ketika siswanya melakukan aksi tawuran dengan sekolah lain dan sebagainya.
“Wanita kelahiran 1984 yang telah sukses di dunia pendidikan ini berpendapat bahwa Sukses itu ketika Kenyataan sesuai dengan Harapan.”
I Gusti Bagus Satria Prabawa, M.Pd.
“Ksatria Tanpa Tanda Jasa oleh Grace Ayu”
I Gusti Bagus Satria Prabawa, wah…dari namanya saja sudah terdengar begitu gagah dan mengaggumkan, bagimana dengan aslinya ya? Pasti lebih gagah dan mengaggunmkan lagi. Pria gagah ini sangat menyukai kucing. Lucu ya, ternyata pria gagah ini sangat menyukai hewan manis tersebut. Tidak hanya menyukai hewan manis, pria yang bernama Satria ini juga memiliki senyum manis dan hati yang mulia juga loh…
Pasalnya, pria penyuka kucing ini selalu bermimpi untuk menjadi seorang guru. Tidak banyak pria dengan perawakan tampan nan gagah yang mau menjadi seorang guru, sungguh mulia ya hati pria satu ini. Usul punya usul, alasan mengapa pria berhati mulia ini ingin menjadi guru adalah karena ia memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai seorang guru. Wah…ternyata hati mulianya turun dari ayahnya toh.
Banyak usaha yang sudah Satria keluarkan demi mencapai mimpinya menjadi seorang guru. Dapat disimpulkan bahwa Satria telah berhasil mencapai mimpinya tersebut. Bagi Satria sukses bukanlah soal pekerjaan.
“Baginya sukses adalah pencapaian yang berhasil kita capai yang mampu membuat diri sendiri bahagia dan juga orang lain. Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah seorang Satri ini adalah sukses bukan hanya memberi dampak bagi diri sendiri namun harus memberi dampak bagi orang lain juga. Wah…sungguh hati yang mulia.”
Listerini Situmeang, S.S.
“Inilah Guru Kami oleh Michael Adrian“
Listerini Situmeang, S.S. atau yang biasa di panggil Mrs. Rini adalah salah satu guru Bahasa inggris di sekolah Kristen Tunas Daud.
Beliau berasal dari Jakarta dan sebelumnya pernah bekerja di sebuah perusahaan exporter importer sebelum bekerja sebagai guru di Tunas Daud. Selain itu beliau juga pernah mengajar di sekolah Nusa Alam selama empat tahun dan juga di Sekolah Aletheia selama satu tahun.
Berhubungan dengan ajar-mengajar, saya bertanya tentang mengapa beliau bekerja di Tunas Daud. Beliau mengatakan karena sekolah Tunas Daud adalah sekolah Kristen yang memiliki visi dan misi yang jelas. Dibandingkan dengan ekolah yang lain yang memiliki visi dan misi yang terlalu random dan tidak memiliki pegangan. Beliau juga senang mengajar di Tunas Daud karena beliau mengatakan mengajar adalah hal yang menyenangkan, it’s a pleasure.
Dimanapun kita bekerja pasti ada hal yang tidak kita senangi, salah satu hal yang tidak disukai oleh beliau ketika bekerja di Tunas Daud adalah jaraknya jauh. Beliau mengatakan jaraknya terlalu jauh dari rumahnya yang menyebabkan boros bensin. Yang biasanya bisa awet sekarang dalam beberapa dua hari saja sudah habis.
Selain dengan pekerjaan, saya juga menanyakan beberapa hal yang lain dan salah satunya adalah hobi beliau. Beliau memiliki beberapa hobi, salah satunya adalah memasak.Tetapi karena kesibukan yang begitu padat di sekolah, beliau jarang dapat menyalurkan hobi masak tersebut. Beliau juga memiliki hobi lain seperti olahraga, traveling, membaca novel, dan berita.
“Untuk mengakhiri wawancara tersebut, saya menanyakan apa itu sukses bagi beliau. Beliau menjawab kalau anak didik saya bisa lebih baik daripada saya, lebih pintar dari saya, dan juga bisa mencapai cita-citanya. Dan juga ketika dapat memberikan sesuatu yang lebih baik kepada orang lain.”
Zul Haeri, M.Pd.
“Guru Bahasa Indonesiaku Yang Bijaksana oleh Michelle Aprilia”
Zul Haeri, begitulah nama lengkap dari pria yang sering kami panggil Teacher Zul. Beliau adalah sosok yang penyabar dalam membimbing kami dan benar-benar serius saat mengajari kami bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Tcr Zul adalah guru Bahasa Indonesia kami yang lahir di Kediri pada 20 Agustus 1987. Ia memiliki hobi untuk bisa membuat ide-ide kreatif atau bisa kita sebut dengan istilah konseptor.
Beliau menempuh pendidikan terakhir dengan memperoleh gelar Strata dua jurusan Bahasa Indonesia. Beliau merupakan sosok yang bertanggung jawab, Ia benar-benar melatih kami dengan baik dengan cara memberikan soal-soal latihan Ujian Nasional yang beragam jenisnya dan menjelaskan cara mencari jawabannya dengan mudah hingga kami bisa paham.
Beliau juga sangat menyukai profesinya sebagai guru di sekolah SMA Tunas Daud dan ia merasa betah di sana, karena baginya guru-guru di sini ramah semua dan siswanya juga berakhlak sopan serta sarana dan prasarana sekolah yang mendukung.
“Menurut Teacher Zul arti sukses adalah dengan cara berusaha, berdoa, bersabar, bersungguh-sungguh, serta berserah atau pasrah kepada Tuhan.”
Sherly Widiani Hendrik S.Si.
“Kartini Masa Kini oleh Yesaya Justive”
Sherly Widiani Hendrik S.Si adalah salah satu pengurus dalam bidang tata usaha di sekolah SMAK Tunas Daud. lahir di Alas, Sumbawa pada tanggal 16 september 1987 dan memiliki beragam hobby seperti olahraga tenis dan basket, traveling, dan nyanyi.
Pada waktu beliau sma beliau memiliki cita-cita menjadi orang yang sukses karena ingin membahagiakan orangtua dan orang yang beliau sayang. Beliau telah menempuh pendidikan SMP di SMPN 6 Mataram, SMA di SMAN 2 Mataram, dan kuliah di UNIVERSITAS MATARAM. Beliau kuliah di UNIVERSITAS MATARAM dengan mengambil jurusan biologi (MIPA) dan beliau lulus kuliah S1 pada tanggal 10 november 2010.
Setelah wisuda kuliah beliau meliburkan diri selama 3 bulan, lalu beliau memulai pengalaman kerjanya mulai dari PT Excel Mitra dengan menjadi finance-nya, lalu pindah ke BANK BII My Bank, lalu pindah lagi ke Toko Alfamart dan menjabat sebagai kepala tokonya, lalu pindah lagi Telkom menjadi inputer-nya, dan sekarang di SMA Tunas Daud dan bekerja sebagai pengurus tata usaha (administrasi).
Jika kita lihat dari pendidikannya beliau merupakan S1 biologi (MIPA), lalu mengapa beliau bekerja sebagai tata usaha?, setelah saya berbincang bincang sebentar dengan beliau akhirnya saya menemukan jawabannya. Jawabannya adalah karena dalam perjalanan kerjanya yang lebih mendominasi adalah dalam dunia administrasi jadi begitulah jawaban mengenai S1 dengan pekerjaannya.
“Dalam perbincangan itu saya juga bertanya tentang kesuksesan menurut beliau, dan beliau menjawab bahwa kesuksesan itu adalah ketika kita dapat membahagiakan orang-orang yang kita cintai entah itu keluarga, orangtu, teman. Karena kesuksesan menurut beliau tidak hanya berbicara tentang diri sendiri.”